Selasa, 08 Mei 2018

Jika Ingin Maju, Indonesia Harus Benahi Pendidikan



Indonesia memiliki hampir semua syarat untuk menjadi negara maju, sumber daya alam yang melimpah dan populasi penduduk yang bahkan lebih dari cukup.

Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah, letak wilayah yang strategis dan kebudayaan yang beragam. Daratan dan lautan yang terbentang luas
dari Sabang sampai Merauke memungkinkan penduduknya untuk hidup berkecukupan. Akan tetapi kenapa hal ini belum terlaksana? Sampai saat ini Indonesia masih terpuruk dalam identitas sebagai negara berkembang yang merangkak tersendat-sendat.

Sebenarnya Indonesia memiliki bekal untuk menjadi negara maju. Salah satu potensi penting yang sering diabaikan adalah jumlah penduduknya yang melimpah.

Manusia merupakan faktor produksi yang sangat menentukan dalam pembangunan bangsa, manusia merupakan agent of development. Manusia adalah sasaran utama sekaligus sumber daya pembangunan yang membuat perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan terhadap jalannya pembangunan.
Masalahnya pemerintah Indonesia belum siap mengelola potensi SDM (Sumber Daya Manusia) tersebut.



Persoalan saat ini adalah bagaimana cara mempersiapkan para generasi muda Indonesia agar dapat membangun dan membawa Indonesia menjadi negara maju. okoh nasional Ir. Soekarno dan Ki Hajar Dewantara juga menyebutkan:
Satu-satunya yang dapat mengubah nasib suatu bangsa hanyalah pendidikan. Dengan demikian jelaslah bahwa pendidikan adalah suatu yang sangat penting dan mutlak bagi manusia karena perkembangan pendidikan sangat berpengaruh terhadap perkembangan suatu negara.

Namun tentu saja jalan menuju pendidikan yang berkualitas itu tidak semulus yang diangankan. Permasalahan pendidikan di negeri ini bukan merupakan hal baru. Banyak orang yang berbicara mengenai problematika dunia pendidikan di Indonesia. Perhatian pemerintah pun masih dinilai minim oleh masyarakat. Adapun masalah pendidikan di Indonesia yang belum dapat ditangani dengan tuntas, yaitu sarana dan prasarana yang tidak memadai, biaya pendidikan yang mahal, aturan UU Pendidikan yang kacau balau dan yang paling penting tenaga pengajar yang kurang profesional.

Padahal Indonesia memiliki peluang besar untuk maju dan bersaing dengan negara lain, tapi jika sistem pendidikan tidak dibenahi maka negara ini akan tertinggal semakin jauh. Sistem pendidikan di Indonesia saat ini belum memberikan apresiasi khusus kepada guru, padahal guru merupakan ujung tombak pendidikan.

Disadari atau tidak, guru telah menyumbangkan peran yang begitu besar dalam membangun bangsa melalui pendidikan. Karena di tangan seorang guru akan lahir generasi penerus bangsa yang akan menjadi agent of change. Oleh karena itu dengan menerapkan sistem pendidikan yang bermutu didukung dengan guru yang berkompeten, maka cita-cita Indonesia menjadi negara maju pun bisa tercapai.

Sumber kaskus.co.id
.......... 
Mengapa Pendidikan di Indonesia Tidak Maju - Maju
pondot.blogspot.com
Pendidikan adalah seuatu proses belajar untuk mencapai suatu tujuan dari apa yang dipelajarinya. kalau kita tidak berpendidikan, maka kita akan mudah di bodohin oleh orang. tapi mengapa pendidikan di negeri kita ini tidak maju seperti pendidikan di negara lain. apakah karena mutu pendidikan kita ini sangat lemah, atau ada faktor lain yang menyebabkan pendidikan kita kalah maju dengan pendidikan di negara orang sanan.
Kalau menyontek ini di seluruh anak-anak didunia juga melakukannya. bedanya, kalau di negara lain, hanya sekita 20-30 % orang menyontek. kalau di indonesia 80-90% orang menyontek. mulai dari anak kecil, hinga orang dewasa. ini sungguh sangat di sayangkan. kalau sering menyontek, kita tidak akan pernah maju-maju. kalau suka ikut apa yang orang lakukan dan perbuat, kita tetap ketinggalan di belakang orang tersebut. dimisalkan orang melangkan ke kanan untuk dapat kekiri, kita juga melakukan yang sama, karena menyontek apa yang dilakukan orang tersebut, artinya kita tidak boleh ada di depannya, karena kita tidak dapat menyontek kemana arah langkah selanjutnya. sehingga. pendidik kita dibelakang terus. pendidika orang maju terus.
7. Terlalu Banyak Aturan yang menyebabkan matinya imajinasi dan kreativitas
Indonesia terlalu banyak aturan. coba lihat gambar anak SD dari sabang sampai maroke. semua gambar di atur oleh gurunya, contoh aturang gambar tersebut adalah gambar dua buah gunung, terus di tengah gunung ada matahari. di dekat matahari ada burung. mobil  di jalan, kalau ada yang buat mobil dekat matahari gurunya bilang itu salah. padahal sekarang kita lihat, mobil juga sudah bisa terbang. dari kecil saja kita sudah sering di batasi dengan aturan. bagaimana pendidikan kita bisa maju. semua hal di indonesia ini di atur dan dibatasi. tidak boleh begini, harus begitu, kalau nulis harus rapi, kalau buat tugas tulisannya harus ini, spasinya hari segini. harus begini, harus begini dan tidak boleh begitu. 
aturan boleh saja dibuat, tapi jangan berlebihan yang dapat menyulitkan dan menyusahkan bangsa sendiri. apalagi sampai bisa menghambat kemajuan mutu pendidikan di indonesia
Masih banyak lagi faktor lainnya yang menyebabkan mutu pendidikan di indonesia tidak maju-maju sampai saat ini. berapa banyak sudah orang indonesia yang belajar kelaur negeri. berapa banyak sudah orang kita yang terkenal pintar dan menang dalam perlombaan baik sains, teknologi, dan lain sebagainya. tapi mengapa bangsa kita tetap jalan di tempat. itu dikarena beberapa faktor yang di sebutkan di atas tadi. 
pendidikan bangsa ini aka maju karena kita. dan bisa juga jatuh karena kita juga sendiri. jika pendidikan sudah maju, maka bangsa ini juga akan maju.majukah bangsa ini, atau tetap di tempat, atau akan mundur dan jatuh. semua itu ada di tangan kita yaitu, anak-anak bangsa. 
maka itu, benahi pendidikan bangsa ini,  tampa pendidikan, bangsa ini tidak akan maju - maju...
jika maju dan berkualitas pendidikan bangsa ini, maka maju dan kokohlah bangsa ini.


tidak usah melihat jauh di negara-negara eropa yang sudah sangat maju pendidikannya. kita lihat saja negara tetangga kita, malasyia, singapura, dan lain sebagainya. pendidikan di negara mereka sudah sangat maju dan tidak kalah seperti di negara-negara eropa. para pelajar kita banyak yang menuntut ilmu di negara tersebut. padahal kalau di lihat dari sejarahnya, dahulu orang malasyia datang ke indonesia untuk belajar, sekarang sudah terbalik, orang kita datang untu belajar ke malasyia.

Berdasarkan dari pengamatan publik. ada beberapa faktor besar yang menyebabkan pendidikan bangsa kita ini tidak maju-maju. faktor dibawah ada faktor secara langsung dan ada yang tidak langsung. 
1. Penjajah Kita Belanda
Coba lihat di lapangan, watak bangsa indonesia tidak beda jauh dengan watak-watak dari negeri kincir angin tersebut ( Belanda ). Kebanyakan dari watak orang indonesia selalu jabatan dan harta. untuk mendapatkan itu semua, orang rela menjajah bangsanya sendiri, baik secara langsung maupun tidak langsung. dan dampak ini terus berbudaya dari generasi ke generasi. sehingga berdampak negatif terhadap penerus generasi bangsa.

2. Guru
Faktor Guru Sangat berpengaruh. guru di indonesia hampir 70% monoton, artinya mengajar dengan cara yang sama dengan metode yang sama. kalaupun ada perubahan metode dalam mengajar hanya 10% saja. guru di indonesia juga terkadang tidak menunjukkan contoh kepada muridnya. misalnya, ada guru yang cabul, guru yang jarang masuk, ada guru yang seperti orang tidak berpendidikan. yang parahnya lagi, guru di indonesia sibuk mengurusi gaji, golongan dan ada yang bahkan yang mengurusi jabatannya, sehingga tanggumg jawabnya dalam mendidik dang mengajar tidak fokus. 

3. Orang Tua
Selain Guru, Orang tua juga berkewajiban mendidik anaknya. tapi kebanyakan orang tua sekarang ini lepas dari tanggung jawabnya dalam mengurusi dan mendidik anaknya. lihat saja, sejak kecil, anaknya sudah di masukan ke dalam playgroup. ada yang bahkan menyuruh baby sister merawat anaknya. sebenarnya, seorang anak sangat perlu ada di dekat orang tuanya. kasih sayang dari seorang orang tua, berbeda dengan guru ataupun baby sister. jika orang tuanya sibuk mengurusi pekerjaannya, dan jarang ada di samping anaknya, di saat itulah seorang anak bebas dan hilang dari kontrol orang tuannya, sehingga seorang anak bisa salah bergaul atau sering bolos sekolah. 

4. Duit
Di indonesia, pendidikan memang sudah gratis, dan adalagi yang namanya dana BOS ( Bantuan Biaya Oprasional Sekolah ). Tapi semuanya itu tidak ditempatkan pada tempatnya. dan malah ada yang memanfaatkan hal tersebut untuk keuntungannya pribadi. kalau tidak, mana mungkin masih banyak anak indonesia yang tidak bersekolah. wajib sekola sembilan tahun juga tidak bisa dilakukan karena faktor ekonomi. semuannya serba duit. sehingga hanya orang-orang yang berduit dapat bersekolah. padahal banyak dari anak-anak bangsa ini yang pintar, tetapi sayang tidak mendapatkan pendidikan sebagai mana mestinya.

5.  Peralatan Pendukung
Dalam mendidik dan mengajar, seorang guru haruslah kreatif dan pintar dalam menyampaikan materi yang dijarkan. tapi terkadang kreatif dan pintar tidaklah cukup untuk menyampaikan suatu materi. karena ada materi yang seharusnya dipraktekkan. dalam mempraktikan suatu materi, alat pendukung harus sangat mendukung. karena dengan mempraktekan, materi lebih mudah diterima, dan pemahaman seorang anak juga akan berkembang. sebagai contoh, pelajaran di bidang teknologi komputer. kalau tidak ada alat yang memadai, bagaimana seorang anak dapat menerima materi tersebut. kalau hanya teori saja, untuk tidak akan efektif. makanya, peralatan pendukung untuk menyampaikan materi. tapi di indonesia masih banyak sekolah yang kekurangan alat pendukung, dan bahkan ada yang tidak ada. 

6. Menyontek
Kalau menyontek ini di seluruh anak-anak didunia juga melakukannya. bedanya, kalau di negara lain, hanya sekita 20-30 % orang menyontek. kalau di indonesia 80-90% orang menyontek. mulai dari anak kecil, hinga orang dewasa. ini sungguh sangat di sayangkan. kalau sering menyontek, kita tidak akan pernah maju-maju. kalau suka ikut apa yang orang lakukan dan perbuat, kita tetap ketinggalan di belakang orang tersebut. dimisalkan orang melangkan ke kanan untuk dapat kekiri, kita juga melakukan yang sama, karena menyontek apa yang dilakukan orang tersebut, artinya kita tidak boleh ada di depannya, karena kita tidak dapat menyontek kemana arah langkah selanjutnya. sehingga. pendidik kita dibelakang terus. pendidika orang maju terus.

7. Terlalu Banyak Aturan yang menyebabkan matinya imajinasi dan kreativitas
Indonesia terlalu banyak aturan. coba lihat gambar anak SD dari sabang sampai maroke. semua gambar di atur oleh gurunya, contoh aturang gambar tersebut adalah gambar dua buah gunung, terus di tengah gunung ada matahari. di dekat matahari ada burung. mobil  di jalan, kalau ada yang buat mobil dekat matahari gurunya bilang itu salah. padahal sekarang kita lihat, mobil juga sudah bisa terbang. dari kecil saja kita sudah sering di batasi dengan aturan. bagaimana pendidikan kita bisa maju. semua hal di indonesia ini di atur dan dibatasi. tidak boleh begini, harus begitu, kalau nulis harus rapi, kalau buat tugas tulisannya harus ini, spasinya hari segini. harus begini, harus begini dan tidak boleh begitu. 
aturan boleh saja dibuat, tapi jangan berlebihan yang dapat menyulitkan dan menyusahkan bangsa sendiri. apalagi sampai bisa menghambat kemajuan mutu pendidikan di indonesia

Masih banyak lagi faktor lainnya yang menyebabkan mutu pendidikan di indonesia tidak maju-maju sampai saat ini. berapa banyak sudah orang indonesia yang belajar kelaur negeri. berapa banyak sudah orang kita yang terkenal pintar dan menang dalam perlombaan baik sains, teknologi, dan lain sebagainya. tapi mengapa bangsa kita tetap jalan di tempat. itu dikarena beberapa faktor yang di sebutkan di atas tadi. 
pendidikan bangsa ini aka maju karena kita. dan bisa juga jatuh karena kita juga sendiri. jika pendidikan sudah maju, maka bangsa ini juga akan maju.majukah bangsa ini, atau tetap di tempat, atau akan mundur dan jatuh. semua itu ada di tangan kita yaitu, anak-anak bangsa. 
maka itu, benahi pendidikan bangsa ini,  tampa pendidikan, bangsa ini tidak akan maju - maju...
jika maju dan berkualitas pendidikan bangsa ini, maka maju dan kokohlah bangsa ini.

Sumber : http://pondot.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar